“JENIS –
JENIS MAKNA”
Makna Konseptual, Asosiatif, Idiomatikal, Pribahasa, Kolusi,
Ilokusi Dan Perlokusi
MAKALAH
Diajukan
untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah “SEMANTIK”
Disusun oleh :
Kelompok 4
Nama :
Ø Madropik
Ø Ikbaludin
Ø Muhamad
Fajar Ramdan
Ø Siti
Nurjanah
Ø Sri Rahayu
Ø Tatu Arini
Kelas : B
Semester
:
V
Jurusan : Diksatrasiada
FAKULTAS
KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS
MATHLA’UL ANWAR (BANTEN)
TAHUN
AKADEMIK
2015/2016

Puji Syukur senantiasa kami
panjatkan kepada Allah SWT, atas karunianya.
Sehingga makalah ini dapat saya selesaikan. Makalah ini merupakan syarat untuk
melengkapi nilai tugas Mata Kuliah “Semantik”
Keberhasilan makalah ini tidak lain juga disertai referensi-referensi serta
bantuan dari pihak-pihak yang bersangkutan. Makalah ini juga masih memiliki
kekurangan dan kesalahan,baik dalam penyampaian materi atau dalam penyusunan
makalah ini. Penyusunan makalah ini juga dimaksudkan untuk menambah wawasan
mahasiswa mengenai materi ini.
Sehingga kriitik dan saran yang membangun yang sangat saya harapkan demi
kesempurnaan makalah ini. Akhirnya saya menyampaikan terima kasih kepada semua
pihak yang telah membantu baik secara langsung maupun tidak langsung sehingga
makalah ini dapat terselesaikan.
Cikaliung, November 2015
Penyusun

KATA PENGANTAR............................................................................................................... i
DAFTAR ISI............................................................................................................................. ii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang....................................................................................................... 1
1.2
Rumusan Masalah.................................................................................................
1.3
Batasan
Masalah...................................................................................................
1.4
Tujuan Penulisan..................................................................................................
1.5
Manfaat
Masalah...................................................................................................
1.6
Sistematika
Penulisan.........................................................................................
BAB II
PEMBAHASAN JENIS – JENIS MAKNA
2.1
Makna
Konseptual dan Makna Asosiatif.........................................................
2.2
Makna
Idiomatikal dan Makna Pribahasa.....................................................
2.3
Makna Kias
dan Makna Lokusi.........................................................................
2.4
Makna
Ilokusi dan Perlokusi.............................................................................
BAB III
PENUTUP
3.1
Kesimpulan.............................................................................................................
3.2
Saran........................................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA

PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
Bahasa Indonesia semakin berkambang
seiring dengan berkembangnya zaman. Sekarang dalam mempelajarinya, anak SD pun
sudah diberi materi yang sebenarnya, dulu diberikan kepada anak SMP. Meskipun
demikian, tetapi yang diberikan ketika SD itu adalah hanya materi
dasar-dasarnya saja dan belum terlalu mendalam. Sebenarnya, materinya itu adalah
sama saja mulai dari SD diulang lagi di SMP, diulang lagi di SMA, dan diulang
lagi sampai ke Perguruan Tinggi. Tetapi, tingkat kesulitan atau tingkat
pendalaman materinya berbeda.
Sekarang kita belajar Bahasa
Indonesia di Perguruan Tinggi. Mengenai tentang jenis-jenis makna dalam Bahasa
Indonesia, yang pasti pembahasan materinya akan lebih rinci dan lebih mendalam.
Oleh karena itu, dalam makalah ini akan disebutkan jenis-jenis makna dalam
Bahasa Indonesia.
1.2 Rumusan Masalah
Dalam pembahasan makalah ini kami
akan fokuskan pada masalah Jenis-jenis Makna II ”Makna Konseptual, Asosiasi, Idiomatikal, Pribahasa, Kias dan Tindak
Tutur Lokusi, Ilokusi, Perlokusi”
1.3 Batasan
Masalah
Dalam
makalah ini kami akan membatasi pada ruang lingkup “ Jenis-jenis Makna”
1.4
Tujuan Penulisan
Adapun tujuan penulisan makalah
ini adalah untuk mengetahui Jenis – jenis Makna, begitupulah tujuan makalah ini
sebagai bahan referensi dan bahan diskusi kelompok IV ( Empat ) Kelas B
Semester V Maka Kuliah “SEMANTIK”
1.5
Manfaat penulisan
1.5.1 Agar kita dapat mengetahui apa yang
dimaksud dengan makna leksikal, gramatikal, denotasi, konotasi dan sebagainya.
1.5.2 Agar kita dapat mengetahui perbedaan-perbedaannya.
1.5.3 Agar kita dapat mengetahui contoh-contohnya dan bisa mengidentifikasi
apabila kita menemukan suatu kalimat dalam suatu bacaan.
1.6
Sistematika Penulisan
JUDUL, KATA PENGANTAR, DAFTAR
ISI, BAB I PENDAHULUAN, Latar Belakang, Rumusan Masalah, Batasan Masalah,
Tujuan Penulisan, Manfaat Penulisan, Sistematika Penulisan. BAB II PEMBAHASAN,
BAB III PENUTUP, DAFTAR PUSTAKA

JENIS
– JENIS MAKNA
Bahasa
pada dasarnya digunakan untuk berbagai kegiatan dan keperluan dalam kehidupan
bermasyarakat, maka makna bahasa pun sangat bermacam-macam bila dilihat dari
beberapa kriteria dan sudut pandang. Jenis makna itu sendiri menurut Chaer
(2009:59) dalam buku “Pengantar Semantik Bahasa Indonesia”, dibagi menjadi
tujuh jenis makna, di antaranya:
1.
Berdasarkan
jenis semantiknya dibedakan menjadi makna leksikal dan makna gramatikal.
2.
Berdasarkan
ada tidaknya referen pada sebuah kata atau leksem dibedakan menjadi makna
referensial dan makna nonreferensial.
3.
Berdasarkan
ada tidaknya nilai rasa pada sebuah kata atau leksem dibedakan menjadi makna
denotasi dan makna konotasi.
4.
Berdasarkan
ketepatan maknanya dibedakan menjadi makna kata dan makna istilah atau makna
umum dan makna khusus.
5.
Berdasarkan
ada atau tidak adanya hubungan (asosiasi, refleksi) makna sebuah kata dengan
makna kata lain dibagi menjadi makna konseptual dan makna asosiatif.
6.
Berdasarkan
bisa atau tidaknya diramalkan atau ditelusuri, baik secara leksikal maupun
gramatikal dibagi menjadi makna idiomatikal dan peribahasa.
7.
Berdasarkan kata atau leksem yang tidak memiliki arti sebenarnya,
yaitu oposisi dari makna sebenarnya disebut makna kias.
Berikut ini akan dibahas tentang jenis-jenis makna II
2.1
Makna Konseptual
dan Makna Asosiatif
2.1.1
Makna Konseptual adalah makna yang dimiliki sebuah leksem atau kata
berkenaan dengan adanya hubungan kata tersebut dengan konsep. Makna konseptual itu adalah makna yang sesuai dengan
konsepnya, makna yang sesuai dengan referennya, dan makna yang bebas dari
asosiasi atau hubungan apapun. Jadi, sebenarnya makna konseptual ini sama
dengan makna referensial, makna leksikal, dan makna denotatif.
Contohnya : kata kursi memiliki makna konseptual
’sebuah tempat yang digunakan untuk duduk’, kataamplop memliki
makna ’sampul surat’.
2.1.2 Makna
Asosiatif adalah
makna yang dimiliki sebuah leksem atau kata berkenaan dengan adanya hubungan
kata itu dengan sesuatu yang berada di luar bahasa. Makna asosiatif ini sebenarnya sama dengan
perlambangan yang digunakan oleh suatu masyarakat bahasa untuk
menyatakan suatu konsep lain yang mempunyai kemiripan
dengan sifat, keadaan atau ciri yang ada pada konsep asal kata atau leksem
tersebut.
Contoh: kata kursi berasosiasi
dengan ’kekuasaan’; kata amplop berasosiasi dengan ’uang
suap’.
Menurut Leech (dalam
Chaer 2009:72), menyatakan makna asosiatif dibagi menjadi lima macam, antara lain:
2.1.2.1 Makna konotatif
Makna konotatif adalah makna yang bukan sebenarnya
yang umumnya bersifat sindiran dan merupakan makna denotasi yang mengalami
penambahan.
2.1.2.2 Makna stilistik
Makna stilistika ini berkenaan dengan gaya pemilihan
kata sehubungan dengan adanya perbedaan sosial dan bidang kegiatan di dalam
masyarakat.
2.1.2.3 Makna
afektif
Makna afektif adalah makna yang berkenaan dengan
perasaan pembicara terhadap lawan bicara atau terhadap objek yang dibicarakan
2.1.2.4
Makna refleksi
Makna refleksi adalah makna yang muncul oleh penutur
pada saat merespon apa yang dia lihat.
2.1.2.5
Makna kolokatif
Makna kolokatif adalah makna yang berkenaan dengan
ciri-ciri makna tertentu yang dimliki sebuah kata dari sejumlah kata-kata yang
bersinonim, sehingga kata tersebut hanya cocok untuk digunakan berpasangan
dengan kata tertentu lainnya.
2.2
Makna Idiomatikal dan Makna Peribahasa
2.2.1
Makna
Idiom adalah makna yang tidak dapat “diramalkan” dari
makna unsur-unsurnya baik secara leksikal maupun gramatikal. Idiom dibedakan menjadi dua yaitu, idiom penuh dan
idiom sebagian. Idiom penuh adalah idiom yang semua unsurnya sudah melebur
menjadi satu kesatuan sehingga makna yang dimiliki berasal dari seluruh
kesatuan itu. Contohnya: banting tulang artinya ’bekerja
keras’, meja hijau artinya ’pengadilan’. Sedangkan idiom sebagian adalah idiom
yang salah satu unsurnya masih memiliki makna leksikalnya sendiri.
Contoh: daftar hitam artinya ’daftar yang berisi nama-nama
orang yang dicurigai atau dianggap bersalah’.

2.2.2
Makna Peribahasa adalah makna yang masih dapat ditelusuri atau
dilacak dari makna unsur-unsurnya karena adanya asosiasi antara makna asli
dengan makna sebagai peribahasa.
Contohnya: besar pasak dari pada tiang artinya ‘besar pengeluaran dari pada pendapatan’.
Makna pribahasa ini bersifat memperbandingkan atau mengumpamakan, maka bisanya
juga disebut dengan nama perumpamaan. Kata yang sering digunakan dalam peribahasa yaitu
kata seperti, bagai, bak, laksana, umpama, tetapi ada juga
peribahasa yang tidak menggunakan kata-kata tersebut namun kesan peribahasanya
tetap tampak.
3.1 Makna Kias dan
Makna Kolusi
3.1.1 Makna Kias
Makna kias
adalah semua bentuk bahasa (baik kata, frase, maupun kalimat) yang tidak
merujuk pada arti sebenarnya (arti leksikal, arti konseptual, atau arti
denotatif). Misalnya, kata putri malam dalam arti ‘bulan’, membanting tulang dalam arti ‘bekerja keras’, dan
kata daki dunia dalam arti ‘harta, uang’.
3.1.2
Makna Kolusi
Makna kolusi
adalah makna seperti yang dinyatakan dalam ujaran, makna harfiah, atau makna
apa adanya.
Misalnya :
Ketika seorang mahasiswa bertanya kepada kendek atau sopir angkutan umum “bang, dari Alun-alun pandeglang ke kampus
UNMA berapa?”
Maksudnya
adalah keinginan tahu dari si penutur tentang berapa ongkosnya antara Alun-Alun
Pandeglang ke kampus.
4.1
Makna Ilokusi dan Makna Perlokusi
4.1.1 Makna Ilokusi
Makna
ilokusi adalah makna seperti yang dipahami oleh pendengar.
seperti
contoh dari Makna Kolusi, “bang, dari
Alun-alun pandeglang ke kampus UNMA berapa?” penutur memahami atas apa yang ditanyakan.
4.1.2 Makna Perlokusi
Makna
perlokusi adalah makna seperti yang diinginkan oleh penutur.
Maksudnya adalah si penutur ingin tahu berapa harga dari Alun-Alun
Pandeglang ke Kampus UNMA. Seperti contoh “bang, dari Alun-alun
pandeglang ke kampus UNMA berapa?”
![]() |

PENUTUP
3.1
Kesimpulan
Penulis
dapat menyimpulkan bahwa dalam pembahasan makalah ini tentang “Jenis – Jenis
Makna II” yang diantaranya ada beberapa jenis yaitu :
3.1.1
Makna Konseptual
3.1.2
Makna Asosiatif
3.1.3
Makna Idiomatikal
3.1.4
Makna Peribahasa
3.1.5
Makna Kias
3.1.6
Makna Lokusi
3.1.7
Makna Ilokusi dan
3.1.8
Makna Perlokusi
3.2
Saran
Dalam pembuatan makalah ini
penulis memberikan saran, agar dapat mendalami dan memahami lagi dalam materi
Semantik tentang “Jenis – Jenis Makna”

ü Chaer, A. 2002. Pengantar Semantik
Bahas Indonesia. Jakarta: Rineka Cipta
ü Keraf, G. 2008. Diksi dan Gaya
Bahasa. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama
http://bahasakebanggaan.blogspot.com/2003/01/jenis-jenis-makna.html
http://bahasakebanggaan.blogspot.com/2003/01/jenis-jenis-makna.html
![]() |